Widiyah via Dokumen Pribadi |
Menulis merupakan aspek produktif dari keterampilan berbahasa, dan
buku fiksi merupakan salah satu produknya. Novel termasuk salah satu bentuk
karya fiksi yang diminati banyak kalangan, karena cara penyajian ceritanya yang
menarik dan ringan untuk dibaca. Alasanku terjun di dunia kepenulisan, karena
adanya kemauan. Keinginan itu ada sejak duduk di Madrasah Tsanawiyah (MTs),
baru bisa diwujudkan di kelas dua belas Madrasah Aliyah (MA). Menulis novel
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, mengingat ada rasa malas yang
harus dilawan setiap akan menuangkan gagasan.
Menulis membutuhkan keahlian dan
keterampilan. Aku berusaha menggali dan menekuni bidang kepenulisan, walaupun
di sekolah sudah dibekali karena ada mata pelajaran Kepenulisan yang mewadahi.
Keingintahuanku tentang kepenulisan terlampau besar, sehingga memilih bergabung
di komunitas literasi online yang memfasilitasi kelas menulis gratis untuk
menambah ilmu. Selain itu, aku sering mengikuti seminar kepenulisan untuk memantapkannya.
Cover Novel Fluida Rasa via Dokumen Pribadi |
Menyelesaikan naskah novel Fluida Rasa sampai diterbitkan membutuhkan proses yang lumayan panjang. Aku mulai menggarap naskah novel awal tahun 2021 dengan persiapan yang belum maksimal. Awal 2022 alur cerita diubah total, selesai dibulan Oktober. Lalu aku mengirimkan naskah ke guru pengampu mata pelajaran Kepenulisan yang juga founder Kreatormerdeka.com yakni Leo Ikals untuk direvisi, dan harus memangkas atau membagi dua cerita karena naskah mencapai empat ratus halaman lebih.
Aku pun memilih membagi dua dan menyelesaikan naskah novel diawal
Desember. Kemudian langsung mengajukannya ke penerbit. Ditahap ini aku masih
membaca sampai beberapa kali. Selain itu, aku sering meminta revisi untuk
memperbaiki kepenulisan yang kurang tepat sambil mengurus ISBN. Novel Fluida
Rasa selesai cetak bulan Januari, 2023. Sebelumnya aku telah menerbitkan dua
antologi cerpen bersama teman satu kelas, Afreeda terbit tahun 2021 dan
Dandelion terbit tahun 2022.
Kesempatan
selalu ada dan terbuka untuk semua orang, tetapi hanya segelintir yang mau mencobanya.
Profesi apa saja bisa menjadi seorang penulis, jika memiliki kemauan. Karena
yang terpenting konsisten dan produktif. Aku merasakan banyak manfaat dari
menulis, salah satunya mengabadikan nama. Dengan menulis, aku bisa
mengekspresikan diri, mengutarakan isi pikiran dan hati. Menulis menjadi
alternatif untuk orang yang nyaman dalam kesunyian, seperti sulit berbicara di
depan banyak orang, dan enggan bercerita.
Menulis
dapat melatih daya pikir, terutama berpikir kritis tentang suatu isu yang
sedang ditulis. Menulis bisa menguatkan ingatan tentang suatu hal dari buku
yang dibaca, atau cerita penuh inspirasi orang sekitar. Menulis dapat
meningkatkan personal branding, sehingga dikenal banyak orang. Yang paling
menggiurkan para penulis adalah mendapatkan penghasilan dari penjualan buku,
atau tawaran menjadi pemateri seminar kepenulisan.
Kemauan
menulis itu seiring berjalannya waktu menjadi hobi, dan aku sedang menempuh S1
di perguruan tinggi negeri dengan program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Jurusan ini masih sejalur dengan hobiku, yang mengharuskan untuk mendalami ilmu
bahasa (linguistik) dan sastra.
Oleh
karena itu, menulis sangat mudah untuk dilakukan. Karena yang susah melawan
rasa malas yang seringkali datang tiba-tiba, membuyarkan gagasan, dan membujuk
rayu untuk menundanya. Yuk mulai menulis! Minimal satu hari satu halaman, jika
tidak mampu cukup satu paragraf atau satu kalimat saja. Karena dari satu
kalimat, apabila digabungkan akan menjadi suatu cerita yang utuh.
Jika kamu tertarik
untuk menulis, silahkan bergabung di Ruang Kreator Penulis melalui
Komunitas Berdaya Lewat Menulis.
Salam berdaya lewat karya!