Leo Ikals Bersama Buku Perdananya via atmago.com |
Berawal dari catatan kecil, SEBUAH catatan peristiwa menarik dalam hidupku.
Tak sengaja catatan itu terbaca oleh seorang teman, kemudian ia menyarankan untuk menjadikannya sebuah karya tulis. Awalnya aku ragu untuk meng-iya-kan ide tersebut. Setelah dipikir-pikir, hidup hanya sekali, harus punya kesan yang berarti. Dan menulis adalah salah satu cara untuk meninggalkan kesan berarti tersebut. Hal ini di perkuat pula dengan sebuah kata bijak yang menginspirasiku hingga kini, yakni: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Sebuah kata bijak popular dari salah seorang penulis hebat Pramoedya Ananta Toer.Mulai saat itulah aku menulis. Menulis tentang pengalaman dan hal yang paling kita pahami adalah cara terbaik untuk mulai menulis. Itulah yang AKU lakukan ketika menulis novel ARSITEK KEHIDUPAN ini. Aku menulis dan menulis. Hingga akhirnya, pada tahun 2015 novel ini rampung. Setelah rampung ternyata rasa minder itu hinggap kembali. Untuk itu novel ini aku simpan rapat-rapat di dalam sebuah folder dikomputer.
Ditahun 2018, aku ikut sebuah kompetisi menulis cerpen nasional yang diadakan oleh penerbit KARYAPEDIA. Dan akhirnya aku terpilih menjadi salah satu kontributor buku antologi cerpen yang berjudul DREAMPEDIA. Berawal dari sinilah aku mulai pede untuk mempublikasikan karya.
Mulai aja dulu. Itulah prinsipku waktu itu. Dan ini juga bisa kamu pakai ketika ingin memulai sesuatu. Tak usah berpikir ini itu, yang penting mulai aja dulu. Sekali lagi, kunci untuk menjadi seorang kreator adalah mulai aja dulu!
Novel Arsitek Kehidupan via Dokumen Leo Ikals |
Dan ditahun 2019, aku mencoba memberanikan diri untuk mempublikasikan karya. Ya, minimal untuk koleksi buku sendiri. Biar ada diantara koleksi perpustaan pribadiku buku yang merupakan karangan sendiri. Dan ini juga caraku meninggalkan jejak untuk anak cucu nantinya.
Untuk itu, aku mengajak kamu untuk mulai berkarya agar kelak berdaya dan berdampak. Mulailah mendesain kontruksi mimpi menjadi nyata. Menjadi seorang ARSITEK KEHIDUPAN.